Batu Bara Masih Berjaya: Bukti Kiamatnya Masih Jauh di Mata

Sarjanamedia.org Hai semoga hatimu selalu tenang. Di Jam Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai Energi, Lingkungan yang menarik. Ringkasan Artikel Mengenai Energi, Lingkungan Batu Bara Masih Berjaya Bukti Kiamatnya Masih Jauh di Mata Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

Prospek Batu Bara Masih Menjanjikan, Namun Teknologi CCS Diperlukan

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menekankan bahwa meskipun batu bara masih memiliki prospek yang baik, pemanfaatannya di dalam negeri untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) harus menggunakan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batu bara.

Pelemahan Permintaan dari India

Pelemahan permintaan batu bara dari India menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan harga batu bara global. India mengurangi ketergantungannya pada batu bara untuk pembangkit listrik, mengalami perlambatan aktivitas ekonomi, dan memiliki stok batu bara yang tinggi.

Permintaan dari Eropa

Di sisi lain, permintaan batu bara dari Eropa meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya kontrak jangka panjang selama 20 tahun yang telah disepakati antara Indonesia dan negara-negara Eropa. Permintaan ini membantu menopang harga batu bara global.

Tabel Perbandingan Permintaan Batu Bara

Kesimpulan

Prospek batu bara masih menjanjikan, namun pemanfaatannya harus memperhatikan aspek lingkungan. Teknologi CCS menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon dari PLTU. Permintaan dari Eropa membantu menopang harga batu bara global, meskipun permintaan dari India mengalami penurunan.

Tanggal: 2023-03-08

Begitulah ringkasan menyeluruh tentang batu bara masih berjaya bukti kiamatnya masih jauh di mata dalam energi, lingkungan yang saya berikan Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda tingkatkan keterampilan dan jaga kebersihan diri. Ayo sebar informasi yang bermanfaat ini. Sampai bertemu lagi