Dana IKN Nusantara Menggelembung Rp 8,1 Triliun, Pembangunan Terancam Mangkrak?

Sarjanamedia.org Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Di Jam Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Ekonomi. Pemahaman Tentang Ekonomi Dana IKN Nusantara Menggelembung Rp 81 Triliun Pembangunan Terancam Mangkrak Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.

1.1. Pembangunan IKN Nusantara Bergulir Pesat
2.1. Usulan Penambahan Anggaran
3.1. Prioritas Pembangunan
4.1. Ekosistem IKN
5.1. Dukungan Pemerintah
6.1. Target Penyelesaian

Pembangunan IKN Nusantara Bergulir Pesat

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus bergulir dengan progres yang menggembirakan. Kepala Otorita IKN Nusantara, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa pembangunan IKN saat ini telah mencapai 61,7 persen.

Usulan Penambahan Anggaran

Untuk mempercepat pembangunan IKN, Basuki mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun untuk tahun anggaran 2025. Dana tambahan ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana legislatif dan yudikatif.

Prioritas Pembangunan

Salah satu prioritas pembangunan IKN adalah gedung yudikatif dan legislatif. Basuki mengungkapkan bahwa pembangunan gedung-gedung tersebut diharapkan dapat rampung pada tahun 2028.

Ekosistem IKN

Selain gedung pemerintahan, Basuki juga menekankan pentingnya mempersiapkan ekosistem IKN, seperti hunian, perkantoran, dan infrastruktur dasar lainnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi masyarakat yang akan tinggal dan bekerja di IKN.

Dukungan Pemerintah

Usulan penambahan anggaran IKN telah mendapat dukungan dari pemerintah. Basuki menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan usulan tersebut kepada Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan.

Target Penyelesaian

Dengan adanya penambahan anggaran, Basuki optimistis bahwa pembangunan IKN dapat diselesaikan sesuai target, yaitu pada tahun 2028. Jadi yudikatif, eksekutif, dan legislatif sudah harus siap plus huniannya harus sudah siap, jadi 2028, tegas Basuki.