• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gelombang Rohingya Terdampar di Aceh, PBB Bereaksi

img

Sarjanamedia.org Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Pada Artikel Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Berita, Hak Asasi Manusia, Pengungsi. Konten Yang Membahas Berita, Hak Asasi Manusia, Pengungsi Gelombang Rohingya Terdampar di Aceh PBB Bereaksi Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Gelombang Pengungsi Rohingya Kembali Membanjiri Indonesia

Jumlah pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia kembali meningkat, dengan lebih dari 200 orang mendarat di Provinsi Aceh pada akhir pekan lalu. Fenomena ini menambah daftar panjang kedatangan etnis tersebut melalui jalur laut ke negara-negara Asia Tenggara.

Para Rohingya, yang mayoritas beragama Islam dan berasal dari Myanmar, kerap meninggalkan kamp-kamp pengungsi yang serba kekurangan menggunakan perahu-perahu reyot menuju Thailand, Indonesia, atau Malaysia. Faisal Rahman, pejabat dari Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas lokal.

Di Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, Rohingya dianggap sebagai pendatang asing dari Asia Selatan. Mereka tidak diberikan kewarganegaraan dan sering menjadi korban penganiayaan.

Pada Minggu (5/1/2025) malam, lebih dari 200 orang tiba di wilayah Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, di Pulau Sumatra bagian barat Indonesia. Mereka tiba dalam kondisi lemah dan membutuhkan bantuan segera.

Miftach Tjut Adek, ketua komunitas nelayan Aceh, mengatakan, Mereka tiba di wilayah kami dengan kondisi yang sangat lemah dan membutuhkan bantuan segera. Para pengungsi memilih waktu antara Oktober hingga April, saat kondisi laut lebih tenang, untuk melakukan perjalanan berisiko ini.

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan terus mendesak solusi diplomatik yang lebih kuat untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh komunitas Rohingya. Kami berharap komunitas internasional dapat memberikan perhatian lebih untuk mengatasi akar permasalahan yang membuat mereka terusir dari tanah air mereka, tambah Rahman.

Begitulah uraian lengkap gelombang rohingya terdampar di aceh pbb bereaksi yang telah saya sampaikan melalui berita, hak asasi manusia, pengungsi Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

Special Ads
© Copyright 2024 - SARJANA MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads