Kampus Tambang: Pengusaha Murka, Kritik Usulan Izin Eksploitasi

Sarjanamedia.org Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Di Artikel Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Pertambangan, Ekonomi. Analisis Mendalam Mengenai Pertambangan, Ekonomi Kampus Tambang Pengusaha Murka Kritik Usulan Izin Eksploitasi Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Revisi UU Minerba: Perguruan Tinggi Tak Perlu Diberi Izin Usaha Pertambangan

Ketua Perkumpulan Pertambangan dan Industri Silika (Pertamisi), Raden Sukhyar, menyoroti revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). Ia berpendapat bahwa revisi tersebut tidak perlu terburu-buru.

Dalam revisi tersebut, diusulkan pemberian izin usaha pertambangan tidak hanya untuk organisasi masyarakat (ormas), tetapi juga untuk perguruan tinggi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, Raden menilai pemberian izin usaha pertambangan bagi perguruan tinggi tidak tepat.

Menurut Raden, perguruan tinggi seharusnya fokus pada mencetak sumber daya alam (SDA) unggul yang dapat mengelola pertambangan di Indonesia. Ia berpendapat bahwa perguruan tinggi tidak memiliki kompetensi yang cukup dalam bidang pertambangan.

Selain itu, Raden juga mengkhawatirkan potensi konflik kepentingan jika perguruan tinggi diberikan izin usaha pertambangan. Ia menilai hal tersebut dapat mengganggu proses pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi.

Oleh karena itu, Raden mengimbau pemerintah untuk mempertimbangkan kembali usulan pemberian izin usaha pertambangan bagi perguruan tinggi. Ia menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak tenaga ahli yang berkualitas untuk sektor pertambangan, bukan sebagai pelaku usaha pertambangan.

Sekian penjelasan detail tentang kampus tambang pengusaha murka kritik usulan izin eksploitasi yang saya tuangkan dalam pertambangan, ekonomi Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. bagikan kepada teman-temanmu. terima kasih.