• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Nikel RI Terancam Pangkas Produksi, Nasib Industri Baterai Terancam

img

Sarjanamedia.org Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Disini saya akan mengulas cerita sukses terkait Pertambangan, Industri Baterai., Catatan Mengenai Pertambangan, Industri Baterai Nikel RI Terancam Pangkas Produksi Nasib Industri Baterai Terancam Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

    Table of Contents

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi produksi bijih nikel pada 2025. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk kebutuhan dalam negeri, keseimbangan produksi dan permintaan, serta komitmen perusahaan terhadap reklamasi pasca tambang.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menegaskan bahwa Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan pertambangan nikel untuk tahun 2024-2026 akan dievaluasi secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk memastikan produksi nikel sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri dan pasar ekspor.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya juga mengungkapkan bahwa pihaknya mengkaji kuota produksi nikel pada 2025. Evaluasi ini dilakukan untuk menstabilkan harga komoditas nikel yang saat ini sedang melemah di pasar global.

Bahlil menilai, produksi nikel yang berlebihan dapat memicu kejatuhan harga di pasar. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu untuk melakukan kontrol atas produksi tersebut.

Tim dari Kementerian ESDM sedang mengevaluasi total kebutuhan nikel di dalam negeri. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pemerintah akan memperkirakan seberapa besar RKAB perusahaan nikel yang akan disetujui pada tahun ini.

Kemungkinan produksi nikel pada 2025 akan lebih rendah dibandingkan tahun 2024. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan permintaan, sehingga harga nikel tetap stabil.

Evaluasi produksi nikel ini juga mencakup aspek komitmen perusahaan terhadap reklamasi pasca tambang dan kecelakaan tambang. Perusahaan yang tidak memenuhi komitmen tersebut berpotensi mengalami pemotongan produksi.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan nikel ri terancam pangkas produksi nasib industri baterai terancam dalam pertambangan, industri baterai ini Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Jika kamu setuju Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - SARJANA MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads