Tragedi di Perbatasan: Menteri P2MI Turun Tangan Usut Kematian WNI oleh Aparat Malaysia

Sarjanamedia.org Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Di Kutipan Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Tragedi, Perbatasan, Tenaga Kerja Indonesia, Malaysia. Informasi Terkait Tragedi, Perbatasan, Tenaga Kerja Indonesia, Malaysia Tragedi di Perbatasan Menteri P2MI Turun Tangan Usut Kematian WNI oleh Aparat Malaysia Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

1.1. Pemerintah Beri Pendampingan Korban Penembakan di Malaysia
2.1. Kronologis dan Latar Belakang Korban

Pemerintah Beri Pendampingan Korban Penembakan di Malaysia

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan pemerintah tengah menelusuri kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia. Pemerintah akan memberikan pendampingan kepada para korban.

Karding menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan informasi terkait kronologis peristiwa dan latar belakang korban. Tim khusus juga telah diterjunkan untuk menelusuri lebih lanjut.

Pendampingan korban di luar negeri menjadi kewenangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui kedutaan. Kedutaan juga akan melakukan pendampingan, ujar Karding.

Saat ini, atase kepolisian dan Kemenlu sedang mendalami kasus tersebut. P2MI juga berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk berkomunikasi dengan empat korban selamat.

Kami akan memantau dan berusaha semaksimal mungkin melindungi warga negara kita yang terkena masalah ini, tegas Karding.

Kronologis dan Latar Belakang Korban

Penembakan terjadi di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025). Otoritas Malaysia menyebut para WNI yang ditembak adalah pekerja ilegal dan melawan petugas.

Karding menyatakan, pemerintah akan mendorong koordinasi antara kedutaan besar dan atase kepolisian dengan pihak berwajib Malaysia. Kami pastikan semua korban mendapatkan pendampingan, baik litigasi maupun nonlitigasi, katanya.

Selain pendampingan korban, pemerintah juga telah menerjunkan tim untuk berkomunikasi dengan keluarga korban. Kami memastikan informasi yang utuh sampai kepada keluarga mereka, jelas Karding.