Tragedi Longsor Mamuju: 4 Nyawa Melayang, Kemensos Turun Tangan

Sarjanamedia.org Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Dalam Waktu Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Bencana Alam, Sosial. Pandangan Seputar Bencana Alam, Sosial Tragedi Longsor Mamuju 4 Nyawa Melayang Kemensos Turun Tangan simak terus penjelasannya hingga tuntas.

Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa Kemensos tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi tersebut.

Gus Ipul mengatakan, Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, dan kebutuhan dasar lainnya. Selain itu, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat.

Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor. Namun, proses pembersihan masih berlangsung. Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Minggu (26/1) malam di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, mengakibatkan dua rumah tertimbun material. Empat orang meninggal dunia, yaitu Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). Sementara itu, empat orang lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis.

Kemensos juga memberikan layanan dukungan psikososial kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih, ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas kami, tegasnya.

(28 Januari 2025)