• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Krisis Fiskal Mengancam: Pajak Loyo, Utang Menggunung!

img

Sarjanamedia.org Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Pada Postingan Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Krisis Fiskal, Pajak, Utang. Artikel Mengenai Krisis Fiskal, Pajak, Utang Krisis Fiskal Mengancam Pajak Loyo Utang Menggunung Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

Pendapatan Pajak Negara Berpotensi Tak Tercapai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pendapatan negara dari sisi pajak tahun ini berpotensi tidak tercapai. Hal ini terungkap dalam laporan semester I-2024 realisasi APBN 2024.

Realisasi Penerimaan Pajak Masih Rendah

Hingga akhir November 2024, realisasi penerimaan pajak baru mencapai 84,9% dari target, dengan nilai Rp 1.688,9 triliun. Sementara itu, realisasi pendapatan negara secara keseluruhan baru mencapai 89% dengan nilai Rp 2.492,7 triliun.

PNBP Lampaui Target

Meski penerimaan pajak belum mencapai target, komponen setoran pendapatan negara yang sudah melampaui target adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP). PNBP tercatat sebesar Rp 522,4 triliun atau 106,2% dari target.

Utang Pemerintah Terus Membengkak

Di tengah lesunya penerimaan negara, nilai utang pemerintah juga mengalami kenaikan pesat. Utang jatuh tempo pada 2024 sendiri sebesar Rp 434,29 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp 371,8 triliun dan pinjaman Rp 62,49 triliun.

Beban Utang Jatuh Tempo Membengkak

Beban utang jatuh tempo pemerintah juga kian gendut pada 2025. Hal ini disebabkan oleh masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan realisasi pendapatan negara jauh dari target.

Utang Jatuh Tempo Melonjak pada 2025-2027

Utang jatuh tempo pemerintah Indonesia mengalami lonjakan pada periode 2025-2027. Setelahnya terus merosot dan terbilang sedikit dibanding periode tiga tahun itu.

Alasan Pembayaran Utang Jatuh Tempo Besar pada 2025-2027

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa besarnya pembayaran utang jatuh tempo pada 2025-2027 disebabkan oleh kebutuhan belanja tambahan saat pandemi Covid-19. Saat itu, Indonesia membutuhkan hampir Rp 1.000 triliun untuk belanja tambahan karena ekonomi berhenti.

Utang Jatuh Tempo Tidak Jadi Masalah

Sri Mulyani menegaskan bahwa utang jatuh tempo yang besar pada 2025-2027 tidak jadi masalah selama persepsi APBN, ekonomi, dan politik Indonesia tetap baik. Jika kondisi stabilitas ini terganggu, pemegang surat utang RI bisa melepasnya dan kabur dari RI.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan krisis fiskal mengancam pajak loyo utang menggunung dalam krisis fiskal, pajak, utang ini Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - SARJANA MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads