• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Menteri Trenggono Curhat Pagar Laut di DPR, Ada Apa?

img

Sarjanamedia.org Bismillah semoga semua urusan lancar. Pada Artikel Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Politik, Kelautan dan Perikanan. Ulasan Mendetail Mengenai Politik, Kelautan dan Perikanan Menteri Trenggono Curhat Pagar Laut di DPR Ada Apa Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

    Table of Contents

Jakarta, 26 Oktober 2023 - Polemik pembangunan pagar laut ilegal di wilayah Tangerang dan Bekasi terus bergulir. Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP), Sakti Wahyu Trenggono, memberikan keterangan terbaru mengenai perkembangan penanganan kasus ini.

Menanggapi desakan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, KKP telah mengambil langkah-langkah tegas. Trenggono menjelaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan penghentian seluruh kegiatan pembangunan pagar laut yang bermasalah dan melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi terkait.

“Kami telah bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan mengenai pembangunan pagar laut ilegal ini. Penghentian kegiatan dan pemanggilan saksi adalah langkah awal untuk mengungkap fakta sebenarnya,” ujar Trenggono.

Dari hasil investigasi awal, KKP telah mengidentifikasi dua orang yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut di wilayah Tangerang. Kedua orang tersebut telah mengakui kesalahan mereka dan bersedia untuk menanggung konsekuensi hukum yang berlaku.

“Kedua pelaku di Tangerang telah menyatakan kesediaan untuk membongkar sendiri bangunan ilegal tersebut dan membayar denda administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku,” jelas Trenggono.

Sementara itu, kasus di Bekasi menunjukkan perkembangan yang berbeda. Trenggono mengungkapkan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut ilegal di Bekasi adalah sebuah perusahaan. Hal ini mempermudah proses identifikasi dan penindakan.

“Di Bekasi, prosesnya lebih terstruktur karena ada entitas perusahaan yang bertanggung jawab. Kami akan terus melakukan pendalaman untuk memastikan semua pihak yang terlibat mendapatkan sanksi yang setimpal,” tegasnya.

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP memegang peranan penting dalam mengungkap kasus ini. Melalui penyelidikan intensif, PSDKP berhasil mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah pada identifikasi pelaku dan perusahaan yang terlibat.

Titiek Soeharto, selaku Ketua Komisi IV DPR RI, menekankan pentingnya penyelesaian kasus ini secara tuntas. Ia meminta KKP untuk terus transparan dalam memberikan informasi kepada publik mengenai perkembangan investigasi.

“Kami meminta KKP untuk segera menuntaskan proses investigasi dan pemeriksaan terhadap pembangunan pagar laut yang telah disegel dan dibongkar. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik,” kata Titiek.

Kasus pembangunan pagar laut ilegal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Pagar laut ilegal dapat merusak ekosistem pesisir, mengganggu aktivitas nelayan tradisional, dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, penindakan tegas terhadap pelaku pembangunan pagar laut ilegal sangat penting untuk menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.

KKP berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Peningkatan pengawasan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum di bidang kelautan dan perikanan, termasuk pembangunan infrastruktur ilegal seperti pagar laut.

Selain penindakan hukum, KKP juga akan melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah terjadinya pembangunan pagar laut ilegal. Upaya preventif ini meliputi sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada masyarakat, peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah, dan penguatan peran serta masyarakat dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir harus dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap peraturan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Berikut adalah rangkuman tindakan yang telah diambil KKP:

WilayahTindakanStatus
TangerangIdentifikasi 2 pelaku, pembongkaran mandiri, kesediaan membayar dendaProses berjalan
BekasiIdentifikasi perusahaan sebagai penanggung jawabProses berjalan

KKP akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti kepolisian dan pemerintah daerah, untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan lancar dan efektif. KKP juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya indikasi pelanggaran hukum di bidang kelautan dan perikanan.

Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan. Laporkan jika menemukan adanya aktivitas ilegal yang dapat merusak lingkungan dan merugikan masyarakat, pungkas Trenggono.

Sekian informasi detail mengenai menteri trenggono curhat pagar laut di dpr ada apa yang saya sampaikan melalui politik, kelautan dan perikanan Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. Silakan share kepada rekan-rekanmu. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.

Special Ads
© Copyright 2024 - SARJANA MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads