• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Partisipasi Pemilih Pilkada 2024: Anjlok ke Level Terendah dalam Sejarah

img

Sarjanamedia.org Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Dalam Konten Ini aku mau membahas keunggulan Pemilu yang banyak dicari. Panduan Artikel Tentang Pemilu Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Anjlok ke Level Terendah dalam Sejarah baca sampai selesai.

Partisipasi Pemilih Pilkada 2024: Rendah dan Perlu Evaluasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merilis data partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 yang hanya mencapai 68%. Wakil Ketua Komisi II DPR, Zulfikar Arse Sadikin, membacakan kesimpulan rapat pada 4 Desember 2024, yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemungutan suara ulang akan digelar pada 27 Agustus 2025.

Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi

Menurut peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2024:

  • Jarak Pilkada 2024 yang berdekatan dengan Pemilu 2024, sehingga mengurangi daya tarik dan menimbulkan kelelahan masyarakat.
  • Program pemerintah pusat yang populis dan menyentuh masyarakat bawah, sehingga mengurangi minat masyarakat terhadap pilkada.
  • Masyarakat semakin tidak yakin akan kemampuan kepala daerah dalam mengubah hidup mereka.
  • Polarisasi politik, korupsi, dan gaya hidup mewah pejabat negara yang memicu apatisme politik.

Opsi Pencoblosan Ulang

Ketua KPU RI, Afifudin, menyampaikan dua opsi simulasi pencoblosan ulang, yaitu pada 27 Agustus dan 24 September 2025. Untuk simulasi pencoblosan 27 Agustus 2025, persiapan akan dimulai pada Februari 2025.

Usulan Revisi Sistem Pemilu

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, membuka peluang untuk merevisi sistem pemilu, termasuk penjadwalan ulang antara pilpres dan pilkada. Usulan ini didasari oleh evaluasi rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.

Perantauan Pulang Kampung

Jelang Pilkada Serentak 2024, sejumlah perantauan pulang ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilihnya. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi dalam pesta demokrasi.

Demikianlah partisipasi pemilih pilkada 2024 anjlok ke level terendah dalam sejarah telah saya jelaskan secara rinci dalam pemilu Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. Jika kamu setuju Terima kasih atas kunjungannya

Special Ads
© Copyright 2024 - SARJANA MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads