Produksi Minyak RI Berbalik Arah: Dari Surplus Jadi Defisit

Sarjanamedia.org Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Sekarang saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Ekonomi, Energi. Konten Yang Mendalami Ekonomi, Energi Produksi Minyak RI Berbalik Arah Dari Surplus Jadi Defisit Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Produksi Minyak Indonesia: Kembali ke Masa Lalu

Produksi minyak Indonesia saat ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan masa kejayaannya di tahun 1997. Pada tahun tersebut, Indonesia mampu memproduksi sekitar 1,6 juta barel minyak per hari (bph), sementara konsumsi hanya sekitar 600-700 ribu bph. Namun, saat ini, produksi minyak Indonesia hanya mencapai 601.910 bph per 28 Desember 2024, jauh di bawah target tahun ini sebesar 635 ribu bph.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun 1997, di mana Indonesia mengekspor sekitar 1 juta bph, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara sebesar 40-50%. Kini, Indonesia justru mengimpor 1 juta barel minyak per hari (bopd).

Produksi minyak Indonesia saat ini kembali ke kondisi awal-awal tahun RI memproduksi minyak sekitar 50 tahun yang lalu. Pada tahun 1968, produksi minyak Indonesia tercatat mencapai 599.000 bph, sebelum mengalami kenaikan terus-menerus hingga mencapai puncak produksi pada tahun 1977 sebesar 1.685.000 bph. Puncak produksi kedua terjadi pada tahun 1991 sebesar 1.669.000 bph, sebelum kemudian mengalami penurunan secara bertahap.

Sementara itu, produksi gas bumi Indonesia per 28 Desember 2024 tercatat sudah melampaui target, yakni mencapai 7.050 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 5.785 MMSCFD.

Tabel Produksi Minyak Indonesia

Itulah ulasan tuntas seputar produksi minyak ri berbalik arah dari surplus jadi defisit yang saya sampaikan dalam ekonomi, energi Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini cari inspirasi baru dan perhatikan pola makan sehat. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih telah membaca