Ekonomi RI Terancam! Pertanda Buruk Muncul di Awal Tahun

Sarjanamedia.org Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Di Tulisan Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Ekonomi, Berita. Catatan Penting Tentang Ekonomi, Berita Ekonomi RI Terancam Pertanda Buruk Muncul di Awal Tahun, Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI memprediksi inflasi akan tetap rendah pada 2025, sekitar 1,6% hingga 2,1%. Tren ini didorong oleh kenaikan harga barang dan jasa, serta pertumbuhan kelas menengah.

Namun, LPEM juga melihat risiko perlambatan inflasi akibat kebijakan fiskal seperti bantuan pangan dan listrik, insentif UMKM, dan subsidi PPN pembelian rumah. Program food estate juga berpotensi memperlambat inflasi.

Di sisi lain, risiko global terhadap inflasi impor semakin nyata akibat pelemahan rupiah. Hal ini dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor.

LPEM menekankan pentingnya menjaga kebijakan moneter yang efektif untuk mengelola ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar. Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga menjadi 5,75% untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Namun, LPEM juga mengkhawatirkan perlambatan daya beli yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemerintah seperti pengenaan pajak 12% dan kenaikan upah minimum dapat meningkatkan biaya barang dan jasa.

Untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dan konsumsi domestik, LPEM menyarankan pemerintah untuk memberikan subsidi yang ditargetkan, memperkuat pendapatan rumah tangga, dan memberikan insentif untuk sektor bisnis strategis.

Selain itu, perbaikan infrastruktur logistik dapat meningkatkan efisiensi distribusi dan menekan inflasi. Curah hujan yang diprediksi normal pada 2025 juga dapat mendukung panen bahan pangan bergejolak, seperti cabai dan bawang.

Kombinasi faktor domestik dan global akan memengaruhi risiko inflasi pada 2025. LPEM menekankan pentingnya koordinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga inflasi dalam kisaran sasaran.

Jakarta, 16 Januari 2025