Pajak 2024 Meleset: Biang Kerok Terungkap, Bikin Geleng-geleng Kepala!

Sarjanamedia.org Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Pada Detik Ini mari kita kupas tuntas sejarah Pajak, Ekonomi. Deskripsi Konten Pajak, Ekonomi Pajak 2024 Meleset Biang Kerok Terungkap Bikin Gelenggeleng Kepala Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

1.1. Penerimaan Pajak 2024: Pertumbuhan Transaksional
2.1. Kontraksi Sektor Pertambangan
3.1. Pertumbuhan Penerimaan Pajak
4.1. Peningkatan Setoran PPN
5.1. Pertumbuhan Pajak Penghasilan

Penerimaan Pajak 2024: Pertumbuhan Transaksional

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa penerimaan pajak pada tahun 2024 akan bersifat transaksional, berasal dari pajak penghasilan dan transaksi masyarakat. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan Nonmigas diproyeksikan tumbuh dua digit.

Kontraksi Sektor Pertambangan

Kontraksi penerimaan pajak di sektor pertambangan disebabkan oleh penurunan profitabilitas, khususnya pada komoditas batu bara, nikel, dan kelapa sawit. Hal ini merupakan dampak dari volatilitas harga komoditas global.

Pertumbuhan Penerimaan Pajak

Meskipun tidak mencapai target yang ditetapkan dalam Undang-Undang APBN 2024, penerimaan pajak pada tahun 2024 tumbuh sebesar 3,5% menjadi Rp 1.932,4 triliun. Terjadi shortfall sebesar Rp 56,9 triliun dari target Rp 1.988,8 triliun.

Peningkatan Setoran PPN

Peningkatan setoran PPN didorong oleh pertumbuhan PPN Dalam Negeri (DN) yang mencapai 32,8%. Pertumbuhan ini dipicu oleh konsumsi masyarakat yang masih kuat, terutama pada industri makanan dan tembakau.

Pertumbuhan Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan (PPh) juga mengalami pertumbuhan, dengan PPh 21 tumbuh sebesar 21,1%, PPh Badan tumbuh sebesar 0,5%, dan PPh Nonmigas tumbuh sebesar 8,6% pada tahun 2024.